Di Bawah Kabut

Minggu, 12 September 2010


beringsut dari lena selimut malam
dingin makin gigil
gusarku menghalau kantuk

"masih gelap" pikirku.
hasratku ingin membuai mimpi
menjemput tawa yang sempat terburai pada pertemuan terakhir
ohh malam yang sedang merangkak
apa aku harus meratap ? ketika semilirnya tak lagi mampu ku dekap ?
atau mungkin ku enyahkan saja bayang yang sibuk berkelebat makin hebat..??!

huufftt, desah berat yang sengaja kuhambur sekedar berbagi dengan udara, karna memang tak ada sesiapa lagi disini...
(maka resapilah risauku, tampar saja igauku)

kusingkap tirai jendela, memainkan jemariku pada tuas penopang hingga sesekali berderit ngilu.
aku beranjak meraba saklar..hingga seketika benderang, semua benda berbagi pandang.
.bilikku telah terang.

kubiarkan angin malam menggigit tubuhku
merayapi segenap sukmaku
aku ingin sekedar menumpah galau pada gelap yang tak lagi malam

bisakah ku titip bayangmu disana?
di balik jendela...
bayang yang seperti perekat merapat erat di dalam benak.
biar terkubur disana

sebelum fajar mengintip di balik bukit
- terkubur dibawah kabut -


0 komentar: