Cinta Sebatangkara

Minggu, 20 Maret 2011


23.00

Midnight

Setelah menghabiskan waktu dengan 2 cangkir teh panas

Dan potongan donats dengan tumpahan coklat yang sempat tersisa kemarin malam

Kemarin dan hari ini sama saja,

Sama2 dengan setumpuk beban dan rasa enggan.

Aku coba berkutat dengan leppie yang mulai sering aq acuhkan

Ada duka disini

....

Duka putri yang merengek ingin pergi

Pada liang yang pernah ditancapkan mimpi2

Biar semua terkubur disana

Bersama sisa air mata


Aq tau hingga malam ini

Puisi ini hanya layu disini

Seperti arwah cinta yang terbujur kaku

Dibungkam nyata yang malah makin menyala


stasiun senja

Ahh sudah tak ada waktu

Takdir menjemputmu menjauhiku

Rasaku tidak mengada-ada

Mataku panas membendung tumpahan kecewa

Garis nyata kita makin tipis

Asa yang coba berenang telah habis di telan gelombang

Gerbang harap tertutup jelas

Cintaku sebatang kara