Negeri Senja

Jumat, 17 September 2010

negri senja, berjuta warna, nuansa yang eksotik seolah kilauan cahaya dengan ragam pendar berjanji bertemu disana.

sajak-sajak sebak, lembar-lembar puisi tak sampai mengalir di sini... negeri senja.

ruas-ruas cahaya bergetar menyepuh mega,

.dia tak tiba.

rindu diam kembali membelam.

luka lama makin lebam.

sayang hanya sesaat,

senja memang singkat meski begitu memikat,

jika ia terlambat aku harus kembali lagi esok,

menanti.

dihayati irama violin feat deburan ombak di negeri senja, romantis yang menyayat.

tepat dibawah anggun pohon lampai lagi-lagi aku melirik arloji putih yang sedikit longgar di tangan kiriku, nyaris berlalu...riuh nyanyian burung pelikan bersahutan,melayang-layang diatas buih ombak, sebentar lagi mereka akan mengepak sayap pulang ke sangkar masing-masing dan kembali di jemput surya jika esok masih ada.

senja makin hilang.

tapi aku ragu untuk pulang.

tak ada yang memanggilku,

tak ada yang menjemputku.

tak ada tempat untukku.

ia masih belum tiba..

jika esok masih ada...akankah penantianku berakhir?

jika esok masih ada...apa kau akan menjemputku di negri senja?

tapi, jika besok tak ada...???

Gemuruh Rindu

Minggu, 12 September 2010


aku mengenangmu,
setiap detik waktu,
meski semua berputar makin hebat,

akupun selalu terseok gelisah
pada seonggok rindu yang menopang di lajur darah
melecut nyeri seperti cambukan cemeti,
luka ini lukamu
namun aku tak ingin terisak sembilu

satu hal yang paling aku inginkan
namun itu pula yang aku takutkan
pertemuan di stasiun senja
menatapmu disana
terduduk resah menanti berita
yang telah lama aku kabarkan
namun ternyata tak pernah sampai

***
pesan-pesan itu entah terbang kemana
mungkinkan angin mencurinya
atau hujan membunuhnya ... ??!!!

apa yang harus aku katakan padamu wahai kau penawan rasa?
telah lama akupun tak berdaya
memenjara rindu yang kian memberingas
akankah dada retak terpecah?

kita para kelana maya
tulisan ini kata-kata...
maka dengarkanlah !!!
karna ia mungkin terlalu lama lelah mengambang
hingga rindu menjejak tanah

mungkin nanti...
di satu senja
bukan lagi sekedar cerita...


Di Bawah Kabut


beringsut dari lena selimut malam
dingin makin gigil
gusarku menghalau kantuk

"masih gelap" pikirku.
hasratku ingin membuai mimpi
menjemput tawa yang sempat terburai pada pertemuan terakhir
ohh malam yang sedang merangkak
apa aku harus meratap ? ketika semilirnya tak lagi mampu ku dekap ?
atau mungkin ku enyahkan saja bayang yang sibuk berkelebat makin hebat..??!

huufftt, desah berat yang sengaja kuhambur sekedar berbagi dengan udara, karna memang tak ada sesiapa lagi disini...
(maka resapilah risauku, tampar saja igauku)

kusingkap tirai jendela, memainkan jemariku pada tuas penopang hingga sesekali berderit ngilu.
aku beranjak meraba saklar..hingga seketika benderang, semua benda berbagi pandang.
.bilikku telah terang.

kubiarkan angin malam menggigit tubuhku
merayapi segenap sukmaku
aku ingin sekedar menumpah galau pada gelap yang tak lagi malam

bisakah ku titip bayangmu disana?
di balik jendela...
bayang yang seperti perekat merapat erat di dalam benak.
biar terkubur disana

sebelum fajar mengintip di balik bukit
- terkubur dibawah kabut -


Stasiun Senja

Kamis, 02 September 2010


stasiun senja
sebuah inspirasi juga mimpi
kau yang banyak bercerita padaku
merekatkan bait-bait puisi pada tiap dindingnya
melukiskan mimpi indah dan kau tanamkan asa dibenakku
kuat mengakar hingga sekarang

kau pernah mengajakku terbang
dengan kencana parahyangan
tertawa dan berdansa
hingga kelangit ucapmu

mungkin kau masih ingat
saat aku terpuruk pilu
menantang ombak yang menenggelamkan harapku
mengajakku bersenda hingga ke tepi

banyak syair yang kita tulis
menghidupkan hati yang pernah mati
bersandinglah kita pada malam
terlelap dalam pelukan bintang
bersandar dalam penantian
"stasiun senja"
dalam prasasti cinta penuh makna

Denting Sonata

Rabu, 01 September 2010


sejak semalam merasuk ke alam maya
jemaripun berayun menyentil tuuts leppieku
sejam...dua jam...hanya angan yang sibuk melayang
imagi seperti gagu perlahan bisu
aneka aksara begitu tidak menggoda
begitu asing
kembali tak biasa
what the hell is it ?!!!
dhkadlakjdkjfhkshflashfskdfhlakshfklashfl
yang terisa hanya senandung-senandung altar kesunyian
dingin..sepi..beku
mungkin karna angan bercerai dari kebiasaannya
biarkan badai lewat
biarkan rasa habis
biarkan rindu kering

................

sayup-sayup denting sonata
perlahan lalu hilang




DIA


Ia kenalkan padaku kata rindu …
yang kini akrab bersuara dalam gaung dadaku

Ia kenalkan padaku kata rindu …
di ujung malam yang berjingkat lelah temui pagi

Ia kenalkan padaku kata rindu …
lalu ku telusuri maknanya pada resah sapanya
Pada hangat jemarinya

Ia kenalkan padaku kata rindu …
Mengajarkanku merantai sajak menggugah nalar meski terkadang tanpa diksi,ellipsis
Tinggal noktah lalu kelam

Ia kenalkan padaku kata rindu …
lalu lenyap seberkas asap

Ia kenalkan padaku kata rindu …
Hingga aq terdampar di bibir sunyi
Karna tanpa dia rinduku hilang