Dialegtika Nurani

Kamis, 24 Februari 2011



Aku ingin mengajakmu berlayar, melayarkan imaji di lepas samudra, menikmati rasi bintanglalu memetiknya satu-satu.

Tanpa kompas tanpa sextan...

Berharaplah langit semakin kelam hingga pijar bintang penunjuk arah semakin jelas, berlayarlah kemana kau suka karna aku setia bersamamu...

Saat malam kita bertahta, karna esok surya hapuskan jejak, menghapus jejak rasi salib yang mengajak kita ke selatan juga gayung besar ke utara.

"apa kau mengenal rasi?" tanyamu,

"tidak, hanya tau beberapa nama dan belum mengenalnya ... andromeda, cassiopea, ara, columba, coma berenices, corona australis, borealis ...tiap titik langit pada satu rasi, tak bertumpuk. mengagumkan. rasi hanya pola, pola susunan tertentu pada bola langit"

"kau menyukainya?"

"aku tak paham membaca langit, bintang-bintang itu seperti mutiara berserakan. glow in the dark. aku menyukainya dengan atau tanpa pola"

"kau begitu takjub melihatnya”

“aku mencintainya...”

"darimana kau tau itu cinta?"

"bagaimana lagi ku kiaskan cinta padamu? cinta hanya sebuah kata, sedang kata tak mampu menampung rasa, sedalam apa makna sebuah kata?akalpun terbaring tanpa daya.akupun bisa mencipta kata, satu kata diatas cinta, cukup ku dengungkan pada angin dan ombak hingga ia bersandar melekat ke semua akal lalu dilafalkan. tapi apa arti kata tanpa rasa dan rasa tetap ada meski tanpa kata..."

"bagaimana mula kau mencinta?"

" tentang rasa aku gagap kata, tak usah kau tanya kenapa, kapan dan bagaimana. aku tak punya jawaban sempurna sesempurna rasaku seperti padamu, entah"

"indra mana yang melambungkanmu padaku?"

"pecinta akan mencinta meski tanpa indra, indra itu lahir, dan lahir itu semu.aku mencintaimu tanpa lebih dulu melihatmu, aku mencintaimu tanpa lebih dulu mendengar senandungmu, aku mencintaimu tanpa lebih dulu berdialog denganmu, aku mencintaimu tanpa lebih dulu menyentuhmu. aku mencintaimu tanpa rayuanmu, hatiku menjangkaumu lebih dulu dari indraku hingga semua yang ada padaku mencintaimu"

"tidakkah cintamu itu buta?"

"hatiku cahaya tak padam karna aku terus menjaga nyala, dia sebaik-baik penglihatan"

Dan aku masih terus berlayar lalu terbang bersamamu, berkenalan dengan bintang. hingga kau tak lagi bertanya kenapa ada cinta....