Cinta Sebatangkara

Minggu, 20 Maret 2011


23.00

Midnight

Setelah menghabiskan waktu dengan 2 cangkir teh panas

Dan potongan donats dengan tumpahan coklat yang sempat tersisa kemarin malam

Kemarin dan hari ini sama saja,

Sama2 dengan setumpuk beban dan rasa enggan.

Aku coba berkutat dengan leppie yang mulai sering aq acuhkan

Ada duka disini

....

Duka putri yang merengek ingin pergi

Pada liang yang pernah ditancapkan mimpi2

Biar semua terkubur disana

Bersama sisa air mata


Aq tau hingga malam ini

Puisi ini hanya layu disini

Seperti arwah cinta yang terbujur kaku

Dibungkam nyata yang malah makin menyala


stasiun senja

Ahh sudah tak ada waktu

Takdir menjemputmu menjauhiku

Rasaku tidak mengada-ada

Mataku panas membendung tumpahan kecewa

Garis nyata kita makin tipis

Asa yang coba berenang telah habis di telan gelombang

Gerbang harap tertutup jelas

Cintaku sebatang kara

Ketika cinta menjadi mula dan rindu menjadi candu

Jumat, 18 Maret 2011


Kumulai kisah dengan melodi cinta

Sambil menghapus setiap tetesan bening yang mengalir dari mata hatiku

Ini tentang rindu yang terus memburu

Ketika ia menjelma menjadi candu

Tentang mimpi yang tak mampu terbangun

Mungkin sebaiknya begitu


Ada satu kisah

Yang mungkin asing kau baca

Bukan fenomenal tapi mampu meniupkan getar di hatimu, gejolak di darahmu dan badai dihatimu

Putri langit di stasiun senja

Sekilas seperti kisah dongeng di negeri antah berantah

Tapi apa kau tau, ini kisah percintaan maya yang nyata

Karna rasa besar disana

Diantara dunia yang melambungkan jiwa menembus sekat mayapada


Stasiun senja...

Lama tak menulis tentangmu sayang

Meski di sepanjang perjalanan yang ku lalui sengaja kutetes darah dan air mata untuk mengabadikanmu

Sepanjang terjaga anganku bercerita

Terntang cinta yang tak pernah kering

Sepanjang terlelap mimpiku berdekap

Dengan rindu yang tak mau habis

Kukatakan cinta tak selalu butuh raga

Jika nutrisi hati kau penuhi

Mungkin kau bilang aq gila

Atau sebut saja aku buta

Kau yang tak pernah tiba dan aq yang masih bisa tertawa

Karna mencintaimu benih kebahagiaan yang terus tumbuh dan tak akan mati


Wahai penikmat roman cinta...

Anggap saja aq gagap kata

Imagiku lusuh berpeluh

Apa yg kutulis bukan hanya pesan dalam mimpiku

Tapi mimpi dalam jagaku


Aq pernahmerasa terasing pada bukit perdu dengan rayuan ilalang

Tak ada tanda

Tak ada jejak yang harus kutaklukkan

Hingga aku tersesat disini

Di penantianmu stasiun senja

Memintal cerita melerai hasrat

Aq mengunci setiap jalan ke arahmu

Mematahkan jembatan untuk sampai padamu

Menghapus setiap jejak yang mengantar menujumu

Karna inginku hanya ada aku dan kamu


Jika pelangi ingin menjemputku akan kuhapus warnanya

Jika bintang membujukku pergi darimu akan ku bunuh kerlipnya

Dan jika angin merayuku akan kubungkam semilirnya

;;;;;;;;

Rabu, 02 Maret 2011


Biar kujahit dulu luka yang terlerai dengan rindumu

Hingga saat terburai kembali

Aku sudah terbiasa dengan rasa perih

Meski akan ku rajut dengan benang rindu yang baru...


Ketika kita hanya mampu menertawakan realita yang menangis pilu

Diatas mimpi-mimpi yang pernah kita lukis sempurna

Dan kebisuan berbicara lebih banyak dari kata-kata

Lalu mata mengantar makna yang tak kutulis lewat selembar sajak cinta

Bisakah aku membungkus dan melemparnya dalam palung samudra ?

Biar tenggelam tak tersisa !!!!

Hingga kaupun tak menemukan lagi bekasnya

Ohhh cintaaaa

Seperti apakah rupamu tercipta.....