LANGIT V

Rabu, 01 Juli 2009

Saat semua mata terpejam,
Aq terjaga seutuhnya,
Ku biarkan angan berlari tanpa arah,
Mengusik dimensi rasa yang angkuh bertahta,
Ada banyak bahasa yang tertulis dalam benak,
Mampukah kau membacanya?
Ada rahasia hati yag terkirim lewat mata,
Adakah kau mengerti?
Ada bisik lembut yang kutitipkan lewat udara
Sudahkah kau dengar?
Juga ada luapan kata lewat aksara yang tersusun rapi,
Bisakah kau mengerti?
Sementara aq sendiri tak mampu memberi kesimpulan dari rangkuman perasaan yang telah aq kumpulkan..
Kado rasa yang seharusnya telah sampai padamu
Namun masih tersimpan rapi padaq….

LANGIT IV

Apa yang kau fikirkan hingga begitu jauh kau berpijak?
Menatap kosong pada langit, lalu bertanya pada angin,
Yang kau sendiri tau mereka tak akan menjawab risaumu.
Sementara aq disini terpaku menatapmu,
Menanti raga yang jiwanya telah lama mendekap
Apalagi yang kau pertanyakan ketika semua ada padamu
Termasuk aq

TARIAN OMBAK IV

Begitu menyedihkankah keadaanku?
atau aku terlalu bodoh untuk mengerti ?
Terlalu lama kubenamkan wajah pada kedua tanganku,
meringkuk disudut keterasingan sendiri,
hingga setiap persendian tubuh begitu kaku untuk bergerak sesuai fungsinya,
uhhh,mungkin aq harus terbang sejenak,
melesat bak bulu panah,
menembus semua batas,
meski hanya dengan sayap tak sempurna...

TARIAN OMBAK III

Owh malam...
bisakah kau tak pergi jauh dariku?
aq tak siap bertemu mentari yang akan menyakiti kulitku dengan bisa sengatannya...
tidak kah kau tau aq begitu takut terbunuh dalam terang?
Nyaliku menciut hanya dengan membayangkannya,
dapatkah bumi berhenti berputar sementara?
hanya untuk membiarkan aq sedikit bernafas...