LANGIT VIII

Kamis, 30 Juli 2009

Kita mulai melantunkan lagu cinta,
Semakin lama semakin membahana hingga memekikkan telinga kita sendiri,
Namun mengapa tak satupun orang yang dapat mendengar…?
Bayangan diri terpantul dalam cermin tak berbias,
Padahal sejak tadi kita telah lelah berputar dan menari,
Samakin lama,semakin cepat tanpa kendali hingga menggetarkan tubuh qta sendiri...
Namun mengapa tak satupun dari mereka yang mengerti...?
Haruskah kita menyanyi dan menari?
Tapi untuk apa?
Agar mereka tau dan kemudian mencibir qta?
mungkin semua Itu tak perlu...
"karNa memang cukup diantara kita"

LANGIT VII

Rabu, 29 Juli 2009


kurangkai deretan kata agar dia bernyawa
membiarkan ia terbang,singgah atau bahkan menetap dimanapun ia mau...
karna aq yakin di suatu hari nanti, ia akan sampai padamu
entah kau akan paham atau hanya tersenyum melihat untaian bahasa kerinduan tanpa mengerti bahwa semua yang tertulis didalamnya hanya bercerita tentang mu...
"karna aq tak layak berbuat lebih dari itu..."

LANGIT VI

Jumat, 10 Juli 2009

puisi itu roh bertabir kata...
apa yang tertulis bukan tak bermakna...
dia hidup selayak nyawamu sendiri..
namun tak semua mampu mengerti atraksi rasa yang tertuang dalam kata,
aq,hati dan jiwaku bukan sesuatu yang semu laksana hantu,
meskipun tak tersentuh,
namun jiwaq telah kau rangkul dalam waktu.

SEPIKU

Kamis, 09 Juli 2009

dalam dekapan gelap dan dingin malam..
sepi kembali merangkul jiwa,
bercengkrama hiasan malam dalam bahasa kebisuan,
menelisik bayang yg kadang lenyap...
jauh menatap bulan yang juga sunyi,
cahayanya pun perlahan redup seperti jatuh diantara perahu-perahu yang tertambat...

TARIAN OMBAK VI

Minggu, 05 Juli 2009

Aq tak yakin seorangpun dapat menemukan diriku,
Aq memang tersesat dan enggan untuk kembali...
kadang aq sendiri menyangsikan kewarasanku yang bahagia ditengah kekalutan,
yang berlari sejauh mungkin ketika cinta mulai ditawarkan,
yang mendesah gelisah saat rindu menggerayangi...
Tak satupun mampu menemukan pelarianku,
dan aq menikmatinya...

MAWAR I

aq mawar,
yang kau kenal indah,juga kau tau berduri,
cukup lihat aq dan jangan coba menyentuhku,
karna duri yang membalut tubuhku lebih tajam dari yang kau tau,
hiruplah semerbak aroma kelopakku,
tapi jangan terlena karnanya,
karna wangiku seperti tuak yang mampu memabukkanmu...
dan berlalulah dariku...
biarkan aq tumbuh dan bertahta dalam taman hatinya,
tanpa harus kau usik apalagi kau petik...
karna sungguh "aq hanya miliknya"...

TARIAN OMBAK V

Dmn hasrat itu?
hilang?
lenyap di luar kendali cinta itu sendiri...
bisikan yang sempat terdengar nyata kini raib bersama kelamnya malam,
tapi aq tak ingin buta karnanya,
aq hrs terus terjaga...
mengawasi samudra yang masih bersahabt,
aq harus terus memastikan tetap berada jauh dari dataran manapun,
karna aq belum siap untuk benar-benar menambatkan perahuku...
Apa yg terjadi padaq?
menepiskan rindu itu...
menikmati ketersesatanku dalam diriku sendiri,
kekosongan seolah menjadi bagian yg teramat akrab bagiku,
hingga akhirnya aq menertawakan diriku 'PENGECUT' timpalku...

LANGIT V

Rabu, 01 Juli 2009

Saat semua mata terpejam,
Aq terjaga seutuhnya,
Ku biarkan angan berlari tanpa arah,
Mengusik dimensi rasa yang angkuh bertahta,
Ada banyak bahasa yang tertulis dalam benak,
Mampukah kau membacanya?
Ada rahasia hati yag terkirim lewat mata,
Adakah kau mengerti?
Ada bisik lembut yang kutitipkan lewat udara
Sudahkah kau dengar?
Juga ada luapan kata lewat aksara yang tersusun rapi,
Bisakah kau mengerti?
Sementara aq sendiri tak mampu memberi kesimpulan dari rangkuman perasaan yang telah aq kumpulkan..
Kado rasa yang seharusnya telah sampai padamu
Namun masih tersimpan rapi padaq….

LANGIT IV

Apa yang kau fikirkan hingga begitu jauh kau berpijak?
Menatap kosong pada langit, lalu bertanya pada angin,
Yang kau sendiri tau mereka tak akan menjawab risaumu.
Sementara aq disini terpaku menatapmu,
Menanti raga yang jiwanya telah lama mendekap
Apalagi yang kau pertanyakan ketika semua ada padamu
Termasuk aq

TARIAN OMBAK IV

Begitu menyedihkankah keadaanku?
atau aku terlalu bodoh untuk mengerti ?
Terlalu lama kubenamkan wajah pada kedua tanganku,
meringkuk disudut keterasingan sendiri,
hingga setiap persendian tubuh begitu kaku untuk bergerak sesuai fungsinya,
uhhh,mungkin aq harus terbang sejenak,
melesat bak bulu panah,
menembus semua batas,
meski hanya dengan sayap tak sempurna...

TARIAN OMBAK III

Owh malam...
bisakah kau tak pergi jauh dariku?
aq tak siap bertemu mentari yang akan menyakiti kulitku dengan bisa sengatannya...
tidak kah kau tau aq begitu takut terbunuh dalam terang?
Nyaliku menciut hanya dengan membayangkannya,
dapatkah bumi berhenti berputar sementara?
hanya untuk membiarkan aq sedikit bernafas...