Tentang Senja

Sabtu, 17 Juli 2010



Senja … senja … senja …
Denyut nadi tergetar ketika resah menggerayangi rindu lindap tak bertepi,
Sang perawan bergegas masuk ketika malam mencuri senja,
Gaun malam tersibak,
Pesta digelar,
Angkasa menjelma rupawan,
Biduk-biduk malam diutus menjemput cinta,
Tapi ia tak mampu beranjak dari mihrab penantian,
Orang-orang sengaja terlelap menunggu pagi,
Sebagian bersolek menyambut malam,
Tapi ia yang setia hanya inginkan senja yang tak panjang,
Meski hanya lembayung dengan pendar merah sesaat.
Tantang SENJA
Entah ia sebuah kisah, tampat, mimpi, masa hingga menjelma menjadi sebuah nama
Titip rindu untuknya …


7 komentar:

Anonim mengatakan...

.kicau hanya untuk burung
.di pagi yang telah sunyi
.langka terdengar suara nyaring
.tak teriringi lagi sinar mentari

.mencecar celah yang rawan
.atribut menjadi megnet
.menarik bukit menjadi hujan
.dari noktah hitam yg pekat

.perlahan terang memberikan kelam
.tawa canda seakan hilang
.jeruji mengekang begitu suram
.liar desah nafsu menghadang

.senja memberikan ruang kelam
.berkas sinar perlahan padam
.sesak napas semakin lebam
.tak bisa lagi untuk diam

.senja di ujung jalan
.tak mungkin akal berbilang
.kebenaran akan dipertaruhkan
.bilakah rembulan kan datang ?

-: by.KEN :-

VAI SANGIA mengatakan...

ken :
trimakasih telah meninggalkan jejak,
terimakasih untuk selalu menjengukku,
dan trimakasih untuk untaian kata yg masih mengalir dari tanganmu.

thanks a lot guys

Anonim mengatakan...

.terima kasih telah sudi berbagi kabar
.sungguh anda seorang pemahat kata yang agung
.ku titip sebongkah salam dari negeri senja
.dengan selisik harap angin musim tak lupa menyampaikannya

.salam kangen bwt Vai,dari juniormu yg berada di seberang lautan..
-: by.KEN :-

VAI SANGIA mengatakan...

aku selalu datang kesana
hanya saja langkahku tak membekas
mungkin saat bertandang aku kikir bahasa
hingga kau sangka sapamu aku acuhkan

real,
aku sendiri tak pernah menyangka
kau memiliki bahasa yang sangat memikat
mungkin aku yg harus belajar lebih banyak darimu

aku baik n i hope u so
tetap semangat berkarya
u r what u thing all day long ken

more thanks

vai...

Anonim mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
Anonim mengatakan...

.Hanya untuk sejenak
.luangkan masa dari waktumu yang ada
.sedikit rasa untuk berbagi
.tak kan ubah warna pelangi
.walau senja kan menghampiri

.aku hanya budak sastra,yg trlahir dipagi belia
.aku tidak punya jutaan kata,yg bisa ku sulam menjadi klausa
.tengok saja kebelakang
.sastraku seakan tidak berkarakter
.tidak pandai dalam pemilihan diksi
.rasanya terlalu hina bila aku harus kau jadikan guru

.Vai adalah inspirasiku untuk tetap berkarya
.meski nyata hanya sekedar asa
.namun senyumku kan slalu ada
.ku tunggu karyamu selanjutnya
-: by.KEN :-

VAI SANGIA mengatakan...

of course
aku punya banyak waktu untuk menikmati karyamu ken
karna itu memang indah
seperti mata air kecil di kaki bukit, bening dan mengalir sejuk

selamat menjalankan ibadah puasa ken
Mohon Maaf Lahir Batin