__THISRES__64389.jpg)
mengumpulkan sisa sinar mentari yang pecah tersaring rimbunan pohon,
terik kau berpeluh,
kau biarkan sisa embun jatuh dipundak yang kau biarkan terbuka,
sejuk disela amarah yang meradang,
tak ada telaga untuk padamkan api yang meraja,
kau begitu marah pada apa?
atau begitu gusar karna apa?
teriakmu melangit,
tercekat sendiri,
"KIRANAAAAAAAAAA !!!"
satu nama yang sempat kudengar,
entah kau biarkan ia hilang,
atau kau tak mampu mengejarnya lagi,
biarkan ia terbang karna mungkin kau tak menjaganya...
0 komentar:
Posting Komentar